2020.12.01
[Cosplayer: Nashito] Anikura awal dari segalanya
Nashito dengan senyumnya yang mengingatkan kita pada lagu terkenal KAITO yang berjudul “Shineba ii noni”
Begitu memakai wig, dia berubah menjadi seorang Oniisan (kakak laki-laki).
Ini adalah wawancara pertama dengan cosplayer laki-laki, kami cukup gugup ketika yang muncul di depan kami adalah seorang pengusaha di bidang keuangan, orangnya terlihat sangat sopan. Eh, entah mengapa tidak cocok dengan image yang biasa kita punya tentang seorang cosplayer.
Saya pikir dia akan muncul sambil berkata “wahahaha… kalian pasti sudah lama menunggu ya! Aku datang!” atau “pasti kalian sudah menunggu dengan manis, kan☆” dan kalimat-kalimat khas cosplayer lainnya, tapi ternyata itu hanyalah stereotaip saja.
Namun, setelah Anda memakai wig berwarna biru, dia berubah menjadi seperti KAITO dalam VOCALOID. Dengan senyum yang bersinar-sinar seperti matahari, hampir saja saya akan memanggilnya “Oniisan” tanpa sengaja. Dengan kepribadian yang natural, seperti lagu “Attakaito” yang dimainkan oleh Magical Mirai, kamipun terkesima.
Saya bertanya kepada Nashito, seorang cosplayer yang sangat mirip dengan KAITO, tentang pengalamannya sebagai seorang cosplayer.
“Awalnya, saya tidak bermaksud untuk ikut cosplay, tapi kebetulan saya pergi ke acara klub dengan seorang teman untuk bersenang-senang. Biar dibilang club, jangan dikira bahwa itu adalah tempat para pekerja kantoran minum-minum ya! Club dengan nuansa hip-hop. Tetapi bukan club yang penuh dengan orang-orang high ya, tetapi Anikura. Anikura adalah singkatan dari Anime Club, disitu tempat lagu-lagu anime and vocaloid dimainkan. Clubnya bertempat di kota anak muda seperti Shibuya atau Omotesando sih, tapi tamunya cosplayer atau otaku. Biasanya sampai 100 orang yang ikut, suasananya sangat heboh.”
Nashito bisa memerankan KAITO yang pengecut, selain senyumnya. Saya merasakan kehebatannya sebagai seorang cosplayer dalam mengubah ekspresi wajahnya secara tiba-tiba.
Jika para pecinta anime dan vocaloid berkumpul, bisa dikatakan seperti api yang langsung membara setelah tersulut. Demikian pula Nashito,yang tampaknya telah terbakar oleh semangat cosplay.
“Cosplay pertama yang saya buat adalah Dan Hibiki dari Street Fighter IV. Selama pengerjaan, karakternya tidak sekuat karakter utama seperti Ryu dan Ken, tapi … saya tidak bisa tidak menyukai karakter itu. Ini kira-kira 10 tahun yang lalu. Sekitar 4 tahun kemudian, baru akhirnya saya mencoba karakter KAITO Vocaloid. Sekarang rasanya saya sudah dikenal sebagai KAITO dalam dunia per-cosplay-an. Saya punya 30 set kostum cosplay, dari 30 set ada 10 set KAITO. Biarpun hanya sebuah karakter dalam VOCALOID, tapi dia memiliki berbagai kostum tergantung lagu. Yang saya pakai sekarang ini, kostum buatan saya sendiri lho.”
Seringkali orang berpikir bahwa kerajinan tangan adalah hobi wanita saja, tapi dalam dunia cosplay, tidak terbatas pada wanita saja. Semua orang bisa membuat kostumnya sendiri jikalau mau.
“Cara membuat kostum bisa dicari di internet, bahkan kertas pola juga sering dibagi gratis. Saya mencari info sendiri, lalu membuatnya dengan tangan sendiri, sehingga muncullah ketertarikan dan kecintaan pada kostum ini. Kostum original saya yang buat dengan sunguh-sungguh adalah kostum armor tokoh Adol-Christine dari serial Ys. Kostum itu saya buat dari bahan soft board, dan benar-benar susah untuk dipotong atau dibengkokkan. Ys sudah menjadi game favorit saya sejak kecil dan ketika saya memakai kostum itu rasanya benar-benar luar biasa. Sebenarnya cosplay serial Ys jarang dijual di pasaran, maka harus dibuat sendiri. Karena itu juga, para cosplayer Ys biasanya sangat bersemangat. Cosplay Vocaloid biasanya banyak dijual sehingga mudah bagi para pemula.
Mahakarya Nashito! “Armor Adol” dari serial Ys. Terlihat kuat seperti aslinya!
Saya benar-benar ingin bertanya kepada Nashito, bagaimana kalau dia mencoba berganti pekerjaan dari pengusaha menjadi pandai besi saja, tapi saya tidak jadi bertanya. Entah, apakah Nashito juga begitu bergairah dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam dunia cosplay.
“Tentu saya tidak terang-terangan menunjukkan kalau saya seorang cosplayer di depan public. Mungkin saya akan malu juga kalau ketahuan. Tetapi dipikir-pikir, saya juga bukan melakukan sesuatu yang salah, saya hanya melakukan hobi saya. Kalau orang bertanya pada saya, tentu saya jawab dengan lantang bahwa saya cosplayer. Ngomong-ngomong, saya pernah tidak sengaja berjumpa dengan seorang teman kantor dalam suatu acara selepas kerja. Saya membawa banyak kostum cosplay dan saya pikir akan ketahuan olehnya. Ternyata dia pun membawa koper. Ah, ternyata dia juga otaku. Well, saya juga otaku sih… hahaha. Setelah acara itu, kami jadi akrab di kantor.”
Nashita kemudian berusaha mengingat kejadian hari itu. Mungkin yang namanya permainan takdir itu benar-benar nyata.
Ayo pelan-pelan selesaikan masalah daripada langsung mulai cosplay
Mungkin benar-benar permainan takdir, sekarang ini ketika cosplay makin dikenal dalam masyarakat dan keluar dari sebatas hobi diam-diam. Pada saat yang sama, saya rasa akan semakin banyak orang yang ingin mencoba ber-cosplay.
“Saya ingin mengatakan “Jika Anda ingin ber-cosplay, cobalah dulu”, tetapi pasti orang-orang itu galau karena tidak bisa mencoba cosplay. Saat seperti itu, coba tuliskan kegalauan Anda. Entah tidak punya kostum, tidak tahu karakter apa untuk dicoba, atau lainnya. Anda bisa menyelesaikan masalah itu satu persatu. Perlu keberanian besar untuk langsung terjun ke dalam dunia cosplay, tapi mari coba perlahan-lahan dulu. Setelah itu, Anda bisa ikut dalam acara cosplay dan membuat teman baru. Ber-cosplay sendirian di rumah juga seru, tapi saya rasa akan lebih seru kalau bisa sama-sama dengan teman yang memiliki hobi sama. Anda mungkin akan gugup ketika ingin meminta izin mengambil foto seorang cosplayer dalam suatu acara, tapi coba saja. Mereka pasti dengan senang hati akan berpose.”
Membuat kostum dan bertemu teman baru… Dunia cosplay sangat menarik. Tetapi, make up menjadi hal yang membuat pusing para cosplayer laki-laki.
“Wajar sih, tapi saya juga belum pernah memakai make up sebelah saya ber-cosplay. Tetapi, setelah melihat orang lain merias wajahnya, saya pelan-pelan memahami alat per alat dan mencoba meniru make up mereka. Dan saya juga kadang belajar cara memakai make up dalam acara karaoke dengan teman-teman. Make up cosplay biasanya hanya tertentu saja, sehingga tidak susah bagi lelaki seperti misalnya make up wanita.”
Sebuah pesan dari KAITO-niisan
Ayo kita pesta bersama!
Akhirnya, saya menerima pesan khusus dari Nashito, penggemar Anikura, kepada para cosplayer di dunia yang membaca artikel ini.
“Cosplayer dari luar negeri, mari kita cosplay bersama di acara cosplay Jepang! Tentu saja saya juga ingin pergi ke acara cosplay di luar negeri. Ayo kita pesta, pergi minum, karaoke dan lainnya!”
Twitter: @nasito13
Follow @doujinworld