2021.06.20
[Cosplayer: Kazuhiro Yoda] Akhirnya, nominication!!
(*nomi =minum-minum + communication)
Perjalanan yang mengejutkan menjadi cosplayer
Apakah ini hanya karier yang tidak biasa dan unik??? Yoda-san, seorang cosplayer mantan petugas beladiri Jepang dan juga aktor. Pengalaman dan perjalannya sampai menjadi cosplayer di luar imajinasi kami, orang biasa.
“Hidup itu seperti survival. Misalnya saja… pengalaman makan. Persiapan seperti apa yang dapat dilakukan untuk memberi bantuan makanan ke daerah bencana? Apa yang harus Anda masukkan ke dalam perut ketika Anda tidak punya makanan sama sekali?.. Dan berusaha menarik kesimpulan bahwa “Makanan apapun OK saja selama bisa dimakan oleh hewan lain!”
Hei, tiba-tiba dia membicarakan topic berat seenteng itu!! Selama menjadi petugas bela diri Jepang (self defense force, SDF), Yoda-san diberikan pelatihan khusus yang membuat para personel SDF di sekitarnya terkejut, dan cerita pengalamannya juga membuat orang lain tertawa ketika mendengar ceritanya itu.
Yoda-san menyaru dengan warna tanah. Mungkinkah ini sniper jitu yang asli …
“Pengalaman di SDF itu itu saya gunakan dalam pekerjaan seperti konsultan pencegahan bencana. Saat itu, tentu saja saya bicara di depan umum, tapi sebetulnya saya punya sindrom anti-sosial. Karena itu saya mulai bekerja sebagai figuran untuk menyembuhkan “penyakit” saya itu.”
Ia tidak pernah menyangka bahwa ini akan jadi titik balik baginya sebagai cosplayer.
“Karena saya mantan perwira SDF, saya ditanya apa saya ingin bercosplay militer di satu acara. Saat itu, ada anime GATE yang mana anggota SDF jadi peran utama. Langsung saya bilang ya! Tema cosplaynya tentang Pasukan Bela Diri dan aku ingin mencoba bercosplay yang terbaik dengan dandanan dan kostum militer itu.”
Dia juga bercerita tentang kehidupan yang bergejolak.
Kekuatan yang diperlukan untuk terus hidup
Yoda-san dilatih oleh cosplayer senior yang ditemuinya saat itu. Akhirnya, dia mulai bercosplay atas inisiatifnya sendiri.
“Kebetulan saya tahu ada game gratis dengan karakter berpakaian seperti seragam militer. Sekilas dilihat, desain karakternya keren. Main game itu juga sepertinya menarik. Saya memutuskan untuk bercosplay. Saya rasa karya minor yang kurang terkenal cocok untuk saya. ”
Shingeki no kyojin Mike Zakarias (Fotografer: COZY / Twitter: @cosy1215)
Namun kenyataannya, kostum cosplay selain karya terkenal sulit didapat. Pengalaman sebagai personel SDF tampaknya cukup berguna kali ini.
“Saya pakai mesin jahit dan menyetrika, dan saya melakukannya di tempat kerja, makanya bisa menjahit begitu banyak. Jadi saya memesan seragam militer yang mirip dan meng-arrange sendiri. Namun, saya tidak bisa pakai make up … Saya tidak tahu harus beli apa dan juga malu untuk mampir ke pojok kosmetik.”
Salah masuk ruang ganti!?? Kejadian yang membuat syok di cosplay pertama
Juga, sepertinya syok saat pertama kali ikut event cosplay masih ada di benaknya.
“Ruang ganti remang-remang yang pertama kali kumasuki…. Aku panik entah suka pakai make-up atau belum, dan ketika aku melihat ke samping, ada seorang wanita cantik berpakaian dalam ….?!? Eh!? Ini ruang ganti laki-laki?? Apa saya salah?? Saya jadi sangat panik,begitu kulihat dari dekat ternyata laki-laki.. benar-benar kacau (wkwk).”
Yoda-san memang begitu, dengan pengalaman sekarang dia sudah terbiasa. Tampaknya pemilihan karakter untuk cosplaynya pun pelan-pelan berubah.
“Saat itu, saya terus mengikuti karakter yang saya suka. Lama-lama, saya mulai memikirkan karakter yang cocok dengan postur dan penampilan saya. Di antara itu, saya lebih sering memilih karakter minor. Karakter minor kadang lebih dihargai ketika berfoto bareng (awase).”
Tokyo Ghoul Renji Yomo (Foto: CrossFive)
One Piece Sanji (Foto: IKURA / Twitter: @came_19ra)
Miliki keberanian untuk melangkah maju!!
Saya tidak tahu apa yang terjadi dalam hidup saya sampai saya mulai debut cosplay. Yoda-san berkata kalau ingin mencoba barang sedikit saja, penting untuk mengambil langkah pertama.
“Pada awalnya, Anda tidak perlu terlalu terikat pada kualitas. Jika Anda mengenakan kostum, makeup, kontak warna, dan melangkah maju, dunia akan berubah. Jika Anda berani pergi ke acara tersebut, peserta lain akan melihat Anda sebagai karakter. Anda pasti akan sangat senang dan jika Anda melakukan debut cosplay, jangan lupa untuk memuji diri sendiri. Ayo maju selangkah demi selangkah! ”
Oh, kata-kata yang mendorong! Atas dorongan Yoda-san banyak orang yang sudah terseret masuk ke “rawa” cosplay.
“Semua orang menyukainya, tapi bagaimanapun juga cosplayer wanita sering harus berhati-hati. Saya suka karakter itu, dan saya berusaha diet, melakukan perawatan kulit, dan itu adalah hasil usaha saya. Ada cukup banyak pria yang hanya melihat secara ringan, tapi sebagai orang yang telah menarik banyak orang ke “rawa” itu, saya harus menjaga mereka dengan pasti. ”
Karena dia dulu mantan petugas SDF … orangnya begitu tangguh.
Neon Genesis Evangelion Ryoji Kaji (Foto: Yumeka Sakai / Twitter: @kei_yumekawa)
Tria Eznama, semboyan standar dunia
Kepemimpinan Yoda-san dalam kegiatan cosplay juga ditunjukkan di konvensi doujinshi seperti pasar komik. Targetnya adalah … Ya, peserta dari luar negeri.
“Sungguh luar biasa mengunjungi pasar komik Jepang dari luar negeri! Dia mereka sangat menyukai karya-karyanya dan budayanya yang seperti ini. Mumpung dia sudah datang jauh-jauh, kami ingin memberi pelayanan dan servis Jepang. Dengan kata lain, nominication (nomi=minum-minaum, communication). Rasanya ini diperlukan di tingkat dunia. Saling berkenalan di pasar komik, dan berlanjut ke bar (izakaya) Jepang… saya ingin membuat mereka mengingat istilah Toriaezunama (pokonya draft beer dulu).”
… Bukankah itu salah …? ??
Tinggalkan istilah nominication atau Toriaezunama.. Kecintaan pada pekerjaan persis seperti yang dikatakan Yoda-san. Melakukan pertukaran lintas budaya melalui satu jenis budaya … Saya berharap makin banyak orag yang akan tergabung di budaya ini.
Arakawa Under the Bridge Sister (Foto: TAMAKI YUKIHIRO / Twitter: @abios_2004)
● Kazuhiro Yoda
Twitter: @HCLI_JPN
Facebook: Kazuhiro Yoda
Follow @doujinworld
Writer
Shiro Sato