🇮🇩
🇮🇩

2021.01.04

Kimetsu no Yaiba (Pedang Penghancur Iblis) dari sudut pandang Doujin

 

Pada Mei 2020, satu manga yang amat populer berakhir.

 

Ya, Kimetsu no Yaiba.

 

Dalam kurun waktu 4 tahun yang tidak bisa dikatakan lama, nama manga yang berjudul Kimetsu no Yaiba (Pedang Penghancur Iblis) ini mulai dikenal banyak orang dan juga menjadi karya bertema monster yang digandrungi oleh orang-orang dari segala usia.

 

Kali ini, saya ingin mengajak Anda semua melihat perkembangan dan transisi dari manga ini.

 

 

Kimetsu no Yaiba, apa itu?

Banyak pembaca akan mengetahuinya tanpa perlu diberi tahu, tetapi pertama-tama mari kita lihat garis besar ceritanya.

 

Berlatar belakang di era Taisho, karakter utama, “Tanjiro Kamado,” tinggal di pegunungan bersama ibu dan adik laki-lakinya sambil bekerja sebagai pemanggang arang. Namun, kehidupan sehari-hari Tanjiro yang bahagia tiba-tiba menghilang. Dalam satu malam ketika Tanjiro sedang keluar rumah, semua anggota keluarganya dibunuh oleh mahluk yang disebut “iblis”.

 

Dalam tragedi seperti itu, hanya satu orang saja, yaitu kakak perempuan pertamanya, Kamado Nezuko yang selamat.

 

Tanjiro turun gunung bersama Nezuko untuk menyelamatkan nyawanya, namun Nezuko akhirnya berubah menjadi iblis yang sama dengan penjahat yang membunuh seluruh keluarganya.

 

Adalah Giyu Tomioka, seseorang yang termasuk dalam unit khusus, yang mengulurkan tangannya untuk menolong Tanjiro yang tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolong kakaknya. Kemudian, di bawah bimbingan dan pelatihan intensif, Tanjiro bergabung dengan “pasukan pembantai iblis”, sebuah unit yang dibuat untuk mengalahkan iblis.

 

Tanjiro, manusia yang memilih untuk melawan iblis sambil berusaha mengembalikan Nezuko jadi manusia dan Nezuko yang biarpun menjadi iblis/monster namun ikut berjuang tanpa menyerang manusia. Melalui misi korps pembantai iblis, keduanya bertemu banyak teman dan musuh yang kuat dan terjun ke pertempuran hebat.

 

Animasi pedang iblis ini isinya serius, dan meskipun didasarkan pada konten yang aneh, karya ini menggambarkan perkembangan tokoh utama, cinta keluarga, dan ikatan persahabatan dengan indah.

 

Bahwa karya ini tidak menjadi suram dengan isi cerita yang demikian mungkin karena karakterisik Tanjiro sebagai tokoh utama.

 

Periang dan jujur, tetapi bersemangat besar untuk melawan segala kesulitan, tokoh Tanjiro adalah tipikal tokoh utama dalam serial Jump.

 

Sebuah karya yang memiliki keseimbangan antara kebaikan dan kejahatan, inilah karya Kimetsu no Yaiba.

 

 

 

Suatu prestasi Kimetsu no Yaiba

Sekarang setelah saya menceritakan soal isi ceritanya, saya akan melihat kembali mengenai alur sejarah pedang iblis.

 

Bagaimana cara konten Pedang Iblis bisa naik daun hingga ke kondisi saat ini?

 

 

Kesulitan pada masa-masa awal 

Seperti yang disebutkan di atas, jika Anda hanya melihat isi sinopsis, isinya akan terlihat cukup “gelap”.

 

Bahkan dalam Shonen Jump mingguan yang menjadi sumber cerita serial ini, temanya memiliki suasana yang sedikit berbeda dari karya-karya lainnya.

 

Jika ditanya apa desain itu akan dapat disukai oleh semua orang, rasanya tidak.

 

Faktanya, tidak banyak diketahui bahwa Kimetsu no Yaiba, yang sekarang sangat populer, hampir dihentikan produksinya ketika diserialkan pada tahun 2016.

 

Pada awal-awal seri, saya (penulis) berlangganan Weekly Jump setiap minggu dan memeriksa komentar pembaca di papan buletin besar.

 

Oleh karena itu, saya masih ingat dulu saya sering melihat komentar pahit seperti “Sebentar lagi juga akan selesai kan?” dan “Kimetsu ini tidak cocok dengan Jump.”

 

Ya, pada saat itu, peringkat suara pembaca Kimetsu no Yaiba selalu buruk.

 

Tentu saja, hasil pemungutan suara pembaca tidak diumumkan, tetapi biasanya hasil suara pembaca akan tercermin pada peringkat dalam majalah Jump tersebut.

 

Hanya dalam tiga minggu dari awal serial, Kimetsu no Yaiba jatuh ke posisi 13, dan setelah itu ditempatkan pada no ke-10 atau lebih bawah dalam 25 kali, yang melebihi 60% dari total 40 kali dalam setahun.

 

Dengan penilaian seperti ini, tidaklah aneh apabila karya ini dihentikan.

 

 

Tahun pertama untuk foundation building dan tahun kedua akhirnya naik daun.

Namun, Kimetsu no Yaiba dengan posisi yang terus dibawah mencapai titik balik di tahun keduanya.

 

Tulang punggung Tanjiro yang ibarat pondasi sudah kokoh dibangun, dan sahabat-sahabat utamanya pun sudah muncul.

 

Baru setelah itu cerita masuk pada arus utama yang bisa menggerakan inti cerita.

 

Sejumlah besar karakter diperkenalkan, baik dalam grup kawan maupun lawan.

 

Di grup kawan, individualitas lebih ditingkatkan daripada peringkat, penekanannya diletakkan pada kehebatan, dan “tiang” kekuatan luar biasa yang tidak dimiliki oleh karakter utama, Tanijiro.

 

Di sisi lain, dalam grup lawan diberi peringkat yang jelas, ancaman yakni Junikizuki diatur dengan cara yang mudah dipahami oleh pembaca dan Tanjiro.

 

Dengan perkembangan ini, cerita Kimetsu no Yaiba ini menjadi lebih “panas”.

 

Faktanya, karya ini adalah karya penulis pertama yaitu Koyoharu Gotoge yang diterbitkan serinya dalam majalah Jump.

 

Kurang populer di tahun pertama dan di ambang akan dihentikan, mungkin menjadi pressure besar yang sulit dibayangkan.

 

Namun, Koyohari Gotoge tidak kehilangan keyakinannya dan tidak menyerah untuk terus menggambar bagian dasar yang akan menjadi pondasi cerita Kimetsu no Yaiba.

 

Dan di tahun kedua, dia akhirnya berhasil membuat ceritanya ibarat naik daun.

 

 

Tahun ketiga, popularitasnya meledak dengan pembuatan animasi sebagai pijakannya.

 

Pada April 2019, yang merupakan tahun ketiga, serial ini memasuki klimaks dan Kimetsu no Yaiba iblis mulai ditayangkan.

 

Animasi yang dibuat oleh ufotable, yang menangani banyak karya populer, memiliki tingkat kesempurnaan yang tinggi, dan karya ini menggunakan pengisi suara populer menjadikan karya ini sukses besar.

 

Lagu tema “Gurenge” oleh LiSA yang telah merilis banyak lagu hit di lagu anime dan tidak diragukan lagi kemampuannya, juga sangat populer di kalangan penggemar, dan tahun ini ia memainkan lagu ini di kontes Kohaku (Kontes Menyanyi Tahun Baru di Jepang)

 

Dengan cara ini, Kimetsu no Yaiba menaiki tangga menjadi karya populer dengan begitu cepat.

 

Karya ini mendominasi peringkat teratas dari suatu situs belanja online buku besar berhari-hari, dan pada akhir animasi, penjualan kumulatif komik telah melampaui sekitar 12 juta kopi.

 

Jumlah kumulatif kopi yang terjual tepat sebelum dimulainya animasi adalah sekitar 4,5 juta, yang masih merupakan angkat penjualan yang cukup baik di industri penerbitan saat ini.

 

Kimetsu no Yaiba, yang secara bertahap meningkatkan penjualannya sejak peluncuran komik, melipatgandakan penjualannya hanya dalam waktu setengah tahun dengan animasi.

 

Dan per Juni 2020, jumlah penjualan, yang terus meningkat, telah melebihi 60 juta kopi.

 

Ini berarti bahwa jumlah penjualannya sebanding dengan manga populer “Prince of Tennis”, dengan kata lain telah menyusul manga lama yang telah diserialkan sejak 1999 hanya dalam waktu empat tahun.

 

 

Tahun ke-4 dengan perkembangan di berbagai bidang menuju akhir cerita

 

Segera setelah animasi berakhir, keputusan untuk membuat film sekuel diumumkan.

 

Berkat pengumuman film tersebut, “api” yang ibarat tengah menyala terus bertahan di hati orang-orang tanpa sempat padam.

 

Namun, begitu semua orang berpikir bahwa antusiasme ini akan terus berlanjut, serialisasi Kimetsu no Yaiba selesai.

 

Dunia Internet benar-benar menjerit.

 

Berapa banyak orang yang memang sudah merasa cerita akan segera berakhir, yakin bahwa serial tersebut benar-benar akan berakhir dalam antusiasme yang masih begitu besar?

 

Tiba-tiba, penulis teringat “Bakuman”.

 

Sama seperti Eiji Niiduma yang sesuai keinginannya menyelesaikan karya serialnya tanpa ragu-ragu.

 

Meskipun banyak karya populer telah ditunda endingnya untuk waktu yang lama, saya rasa tidak apa-apa memiliki satu karya yang diakhiri dengan ringkas, kan?.

 

 

Dan ceritanya terus menyebar ke luar

Seperti yang disebutkan di atas, tidak cukup hanya dengan  animasi, tetapi  filmnya pun akan dirilis pada tahun 2020.

 

Tentu saja itu tidak cukup namun akan berlanjut dengan karya spin-off, pertunjukan, pembuatan game dan juga novel.

 

 

Penjualan barang-barang dengan tema Kimetsu no Yaiba ini tidak hanya terbatas pada toko-toko khusus seperti Animate, tetapi juga ke berbagai toko seperti Don Quixote dan TSUTAYA, dan sekarang produk-produk Kimetsu no Yaiba dapat dilihat dimana-mana

 

Barang-barang kolaborasi yang dijual di jaringan minimarket sangat populer, dan produk yang direncanakan oleh kolaborasi di Lawson sempat hilang dari toko-toko di seluruh Jepang di hari distribusi dan menjadi topik hangat.

 

Dengan berakhirnya seri, akankah entusiasme ini akan berangsur-angsur meredup?

 

Namun, sepertinya momentum dari Kimetsu no Yaiba yang akan dirilis di film ini belum akan berhenti.

 

 

Kimetsu no Yaiba dari sudut pandang Doujin

 Sekarang mari kita lihat topik utama, Kimetsu no Yaiba dari perspektif Doujin.

 

 

Kisah cosplay yang menyebar ke masyarakat

 

Di Comic Market Winter C97 2019 ini, banyak orang yang mencoba cosplay Kimetsu no Yaiba ikut berpartisipasi, dan syuting dilakukan dimana-mana.

 

Banyak orang terkenal juga berpartisipasi sehingga kita bisa melihat seberapa populer Kimetsu no Yaiba di sini juga.

 

Selain itu, Kano Sisters yang terus membuat dunia ramai dengan cosplay yang luar biasa juga merilis foto-foto cosplay Kimetsu no Yaiba di Air Comike yang diadakan pada Mei 2020.

Kualitasnya yang tinggi juga menjadi tren.

 

Namun, tidak hanya berakhir dengan Kano Sisters, para entertainer juga akan mencoba ber-cosplay Kimetsu no Yaiba.

Dapat dilihat bahwa popularitas Kimetsu no Yaiba menyebar ke dunia hiburan.

 

 

Perubahan jumlah space circle dalam penjualan spot doujinshi

 

Melihat persentase circle yang berpartisipasi di Comike, persentase circleuntuk wanita sangat tinggi dalam genre Kimetsu no Yaiba.

 

Secara khusus, Aka Boo Boo yang merencanakan banyak acara khusus untuk wanita, secara rutin mengadakan acara khusus Kimetsu no Yaiba, yang akan diadakan bersamaan dengan acara besar Super Comic City pada tahun 2020.

 

Spot Doujinshi untuk Kimetsu no Yaiba pertama kali diadakan oleh Aka Boo pada Januari 2018 di Osaka, dan circle yang berpartisipasi pada saat itu berjumlah 51 space.

 

Pada saat ini, itu masih diadakan sebagai acara kecil-kecilan daripada acara formal satu-satunya, dan serialisasi genre Kimetsu no Yaiba itu sendiri secara bertahap menjadi lebih populer.

 

Kemudian, pada Juni 2018, akhirnya dipromosikan menjadi resmi dalam acara yang kedua, dan jumlah circle meningkat menjadi 112 space, dan jumlah space terus bertambah setelah itu.

 

Dan satu-satunya acara pertama setelah siaran anime akan diadakan di Tokyo pada September 2019. Saat ini, lingkaran peserta mencatat 400 space dalam event ke-4.

 

Peningkatan pesat jumlah space dan juga penayangan animenya bagai menyulut popularitas Kimetsu no Yaiba  dari arah Doujin.

 

Setelah itu, laju peningkatan jumlah space melonjak drastis berbanding dengan jumlah kumulatif komik yang terjual.

 

Pada tahun 2020, banyak acara telah dibatalkan karena pengaruh COVID-19, dan beberapa acara khusus Kimetsu no Yaiba yang direncanakan telah dibatalkan atau ditunda.

 

Namun, jumlah aplikasi untuk berpartisipasi dalam circle acara khusus Kimetsu no Yaiba telah meningkat ke titik di mana lebih dari 1.000 space akan selesai masa aktifnya pada tahap awal.

 

 

Selain itu, lebih dari 4.000 majalah doujinshi untuk segala usia dan dewasa saat ini terdaftar di situs belanja online Toranoana Girls ‘Club, yang merupakan toko doujinshi populer untuk wanita.

 

Jumlah distribusinya mendekati “Touken Ranbu” dan “Hypnosis Mic”, yang merupakan genre terpopuler di kalangan wanita.

 

Melihat rinciannya secara detail, saya perhatikan bahwa rasio doujinshi Kimetsu no Yaiba untuk segala usia sedikit lebih tinggi daripada genre lain.

 

Hal ini mungkin terkait dengan fakta bahwa ada banyak circle yang mengatur main coupling untuk semua karakter dalam genre Kimetsu no Yaiba.

 

Dari sini, saya pikir doujinshi all character yang menjadi pondasi dalam Kimetsu no Yaiba ketimbang coupling populer yang sering terlihat di genre lain.

 

Saya tidak yakin mana yang lebih baik, tetapi mungkin ada banyak penulis yang ingin mendorong seluruh karya Kimetsu no Yaiba daripada dengan antusias mendukung kopling favoritnya.

 

Karya Kimetsu no Yaiba saat ini dimasukkan dalam FC (Jump dan lainnya) dalam hal klasifikasi genre Comike.

 

Namun, itu hanya masalah waktu sebelum dikelompokkan sebagai genre baru.

 

Comic Market musim panas C98 telah dibatalkan, tapi saya ingin tahu klasifikasi karya ini dalam genre comic market musim dingin C99.

 

Saya tidak tahu bagaimana akhir seri akan memengaruhi popularitas Kimetsu no Yaiba.

Namun saya rasa popularitas karya Kimetsu no Yaiba akan terus bertahan apalagi dengan dirilisnya anime atau film sekuelnya.

 

 

Ringkasan

 

Kimetsu no Yaiba yang sampai menjadi fenomena sosial pasti merupakan karya “monster”.

 

Banyak orang telah jatuh ke perasaan kehilangan besar karena serialisasi karya semacam itu berakhir di tengah-tengah popularitasnya.

 

Namun, Kimetsu no Yaiba akan terus memberi kita dunia baru melalui berbagai konten seperti film, animasi, dan karya spin-off bahkan setelah serialisasinya selesai.

 

Masih terlalu dini bagi kita semua untuk merasa kehilangan.

 

Karena pengaruh COVID-19, banyak orang sekarang menggunakan fasilitas Zoom untuk telework.

 

Latar belakang virtual Zoom, yang dirilis untuk konten di berbagai bidang tempo hari, sedang menjadi tren.

 

Ufotable, yang memproduksi Kimetsu no Yaiba, juga merilis latar belakang virtual Kimetsu no Yaiba secara gratis.

 

Tentu saja, karena ini adalah materi berhak cipta, itu adalah tindakan memroses atau mengedit adalah melanggar hukum, tetapi penggemar yang mengunggah materi yang diproses ke SNS segera setelah rilis latar belakang virtual masih tetap berlanjut.

 

Gejolak seperti itu sering kita lihat di masa lalu, dan terkadang diejek di internet bahwa penggemar Kimetsu no Yaiba rendahan dsb.

 

Karya ini disukai oleh mereka dari berbagai generasi, dan sepertinya menjadi efek berbahaya yang disebabkan oleh lahirnya banyak fans yang masih muda dan belum dewasa.

 

Namun,tidak ada hal yang lebih menyedihkan dibanding dengan para penggemar yang meremehkan karya yang dicintai banyak orang.

 

Anak-anak yang belum dewasa hanya bisa dipimpin oleh orang dewasa.

 

Tampaknya Kimetsu no Yaiba yang pada awalnya belum matang, telah berkembang pesat, melebarkan sayapnya, dan masih akan terus berkembang.

 

Maka kitapun juga harus membimbing dan mengarahkan para fans yang belum dewasa.

 

Kalau begitu, mari kita “berkembang” bersama dengan Kimetsu no Yaiba.

 

Rasanya tidak sabar untuk melihat dunia macam apa yang akan ditunjukkan oleh Kimetsu no Yaiba di masa yang akan datang.

 

 




Writer

Shuuuuhi

Related Posts