2021.02.28
[Fotografer: cozy] Selembar foto yang mengubah tampilan dunia suatu karya menjadi kenyataan Ambillah foto tanpa ragu-ragu, pasti nanti paham!
Melalui serial wawancara DoujinWorld ini, saya berkesempatan untuk mewawancarai sejumlah cosplayer. Setiap kali, saya selalu dibuat terkesan dengan masing-masing dan hampir selalu terucap “ini benar-benar orisinal, keren, cantik”. Namun, tempat wawancara selalu hanya tempat seperti kantor perusahaan dan ruang konferensi. Rasanya tidak enak dengan mereka. Padahal … mereka sudah susah payah menunjukan cosplaynya. Apalagi, yang memfoto seorang amatir. Hmm … Haruskah kami dari DoujinWorld menyiapkan semua peralatan sambil meningkatkan skill fotografi kami?
Ketika saya galau tentang itu, saya minta Sarami, yang saya wawancara sebelumnya lalu dia mengenalkan kami pada seorang fotografer hebat.
Um … Kami ingin mengambil foto cosplayer kami dengan indah dan keren … Tolong arahannya.
Cozy menceritakan tentang pertemuannya dengan kamera.
“Tidak perlu sampai begitu lah. Awalnya saya juga tidak tahu tentang kamera. Dulu … sekitar 10 tahun yang lalu. Saya kebetulan menggunakan kamera digital SLR di pesta perusahaan tempat saya bekerja. Ada seorang karyawan yang sedang mengambil foto kenang-kenangan. Melihat itu, saya jadi ingin mencobanya sendiri, itulah alasan saya mulai menggunakan kamera. ”
Menurut saya kamera adalah hobi dengan ambang batas yang tinggi, tetapi kok bisa semudah itu?
“Mungkin mudah untuk memulainya karena saya tidak tahu apa-apa. Kamera pertama yang saya beli adalah mesin pengantar Pentax. Saat ini, mengganti lensa kamera SLR sangat biasa, tetapi ketika dulu, saya tidak memikirkannya sama sekali. Saya cuma berpikir membeli yang sudah sepaket dengan lensa”
Memang, mungkin lebih baik bagi kami para amatiran ini supaya “coba membeli satu kamera tanpa kebanyakan ragu-ragu.★”. Setelah dibelinya, tidak mungkin tidak bisa digunakan … Tapi rasanya ada banyak istilah teknis kamera …
“Tidak apa-apa. Tidak perlu kok. Dulu saya tidak mengerti sama sekali. Ketika saya menyentuh kamera, berbagai istilah seperti nilai ISO dan F muncul, tetapi saat saya menyentuhnya, secara alami saya belajar sendiri. Saya pikir yang paling penting adalah jika kita bisa mulai dengan memotret dan bersenang-senang. ”
Perbedaan antara foto potret dan foto cosplay
Cozy mempelajari kamera dari awal dengan cara belajar sendiri dan sekarang telah mendapatkan kepercayaan yang luar biasa dari banyak cosplayer. Namun, dia mengatakan dulu dia tidak benar-benar ingin memotret cosplay.
“Awalnya, saya biasa memotret pemandangan dan potret. Saya terus mencari model untuk difoto di SNS. Mungkin kalau saya terus melakukannya, saya akan bekerja sebagai fotografer live. Tapi, pekerjaan utama saya benar-benar berbeda. ”
Jadi, mengapa cozy jadi mulai memotret cosplay?
Apa yang membuat Cozy mulai memotret cosplay?
“Saya dihubungi oleh Sarami, yang diperkenalkan dalam wawancara ini, dan saya diminta untuk mengambil foto. Saya awalnya kenal dia ketika saya mengambil potret, sekitar dua tahun yang lalu. Wah tumben setelah lama saya dihubungi, eh ternyata cosplay katanya. Awalnya saya memang suka anime, tapi saya tidak tertarik dengan cosplay. Saya juga belum pernah ke Comiket. ”
Dari perspektif kami para amatir kamera ini, kami mendapat kesan bahwa fotografi cosplay dan potret wajah tidak banyak berbeda karena sama-sama “memotret seseorang” … tetapi tampaknya ada kesulitan yang cukup besar.
“Yang paling penting dalam potret adalah seberapa indahnya foto yang bisa diambil. Orang-orang adalah gambar utamanya. Tapi ketika saya mengambil foto cosplay, setelah saya memotret hampir 100 cosplayer, menurut saya. … semuanya penting sebagai sebuah karya, termasuk lingkungan sekitar. Jumlah cahaya, barang kecil, bahkan hal yang tidak ada di dunia nyata juga harus dibuat seolah-olah ada. Saya pikir begitu penting bahkan untuk mengambil foto satu bingkai dunia seperti animasi, manga, dan game”
Dengan Photoshop, fantasi disulap jadi kenyataan
Pastinya, di dunia fantasi, ada banyak hal yang mustahil di dunia nyata, dan bahkan melampaui hukum fisika. Nampaknya teknologi selain kamera juga dibutuhkan untuk membuat sebuah karya seolah-olah benar-benar ada di sana.
“Lagipula, saat memotret di studio, saya sering menggunakan Photoshop untuk sentuhan akhir. Misalnya, saya membuat barang-barang kecil terlihat seperti melayang di udara atau mengubah warna tone kulit. Saya dengar kata-kata para cosplayer bahwa pembuatan kostum adalah yang tersibuk dan tersulit, tetapi sebaliknya untuk fotografer. Mungkin yang paling sulit adalah membuat penyesuaian menggunakan komputer setelah pengambilan gambar. Ini bisa memakan waktu beberapa jam untuk setiap foto (wkwkw.). Namun, Photoshop bukannya wajib untuk mengambil foto cosplay, jadi jangan khawatir jika Anda belum pernah menggunakannya. Misalnya, jika Anda ingin memotret apa adanya di sebuah acara atau tempat lain, Anda tidak perlu banyak memprosesnya. Saya pikir kalau mau serius memproses, lebih baik setelah diskusi serius mengenai konsep dengan si cosplayer lalu memilih studio tempat foto. ”
Dalam satu foto cosplay, tentu saja tokoh utamanya adalah cosplayernya sendiri, namun fotografernya kemungkinan adalah tokoh utama dalam bayangan tersebut. Jika Anda melihat hasil fotografi mulai dari sekarang jangan lupa perhatikan keterampilan foto selain orang.
Model: HIKARU Twitter: @tv_hikaru
Model: Mr. Kirino Twitter: @cos_Kirino
Model: Yushi-chan Twitter: @yuchichann314
cozy
Twitter: @cosy1215
Instagram: cosy1215
Follow @doujinworld
Writer
Shiro Sato