2021.05.20
Satu Hari Ikut dalam Event sebagai Cosplayer Pemula (Bagian 1)
Kali ini, berdasarkan pengalaman sebenarnya, aku meminta gadis-gadis otaku imajiner untuk berbicara tentang pengalaman pertama mereka mengikuti acara cosplayer pemula. Ada beberapa perbedaan dengan event-event saat ini karena pengaruh kondisi sosial, tapi aku harap kalian bisa menikmati suasananya secara penuh.
*****
Halo, salam kenal! Aku seorang mahasiswa otaku 2D! Beberapa saat lalu aku mulai bercosplay di rumah … Kalau tidak salah sebutannya “Taku-cos 宅コス” ya? Lalu aku memposting foto di Twitter dan menikmatinya secara diam-diam. Akhirnya aku berteman dengan cosplayer senior dan dia mengajak aku bareng-bareng ke suatu event, aku sambil gugup akhirnya kemarin pergi ke eventnya.
Aku menyiapkan koper aku seperti yang diberitahu teman aku, tetapi barang bawaan begitu banyak sampai tidak mungkin muat di ransel … (sambil mengeluarkan tas jinjing dari lemari). Selain kostum, wig, dan make up, aku masih tahu cermin, make up remover, stoking dan legging, dia juga membawa peniti, lakban, dan lem kertas… Apa dia akan membuat prakarya di arena event?
Bahkan jika ada banyak hal yang tidak aku mengerti mulai sekarang, aku merasa semangat entah kenapa. Setiap item di dalam tas adalah itemku untuk berubah. Hingga saat ini, cara cosplay satu-satunya adalah mengambil foto selfie di rumah, tetapi besok aku bisa pergi ke tempat dengan cosplayer untuk diajak bicara dan dipotret. Aku juga menyiapkan permen untuk diberikan kepada orang-orang yang aku temui. Bahkan setelah mempersiapkan semua dengan baik, aku tidak bisa tidur nyenyak saking semangatnya. Rasanya persis seperti sehari sebelum tamasya.
Hari H cerah! Kopernya cukup berat, tapi untungnya aku sempat naik kereta … Mata orang-orang di sekitarku melihat koper besarku, dan aku merasa deg-degan, tapi saat aku melihat Twitter, sepertinya kenalan dari sesama follower sedang menuju ke event yang sama. Saat aku mengirim retweet mengajak ketemu langsung, perasaanku menjadi lebih lega.
Saat Anda bertemu dengan teman-teman Anda di stasiun terdekat dan menuju ke venue event, jalanan dipenuhi oleh orang-orang yang membawa tas bawaan. Pemandangan orang-orang berjalan bersama-sama dengan tujuan yang sama … Ketegangan meningkat seperti adegan film Avengers!!
Akhirnya kutiba di gedung venue event. Ketika aku terkaget-kaget melihat antrean ratusan orang, temanku berkata “kita ngobrol saja sebentar pasti tidak kerasa” Benar juga, antrean berjalan mulus, dan hanya butuh beberapa puluh menit sampai pendaftaran.
Aku: “Dengan jumlah orang sebanyak ini, rasanya space venue habis hanya untuk ruang ganti saja deh…?”
Teman “Tidak apa-apa, kamu akan tahu saat kamu masuk!”
Saat staf mengantarku ke ruang ganti – dan langsung aku mengerti sepenuhnya.
Wanita dengan koper besar duduk berdampingan di ruang dengan hanya lantai, dinding, dan pencahayaan. Ini cukup untuk memuat 100 orang di ruang seukuran kelas di SMA yang dipisahkan dengan selotip, seperti ikan sarden. Aneh, terlalu aneh rasanya…! Susah sekali kalau saya ikut event ini sendiri dan susah juga kalau hampir dempet-dempet dengan orang sebelah. Untung aku pergi dengan temanku.
Ambil space ganti sendiri dan taruh cermin di tas koper, seketika itu juga langsung berubah jadi tempat tukar kostum. Harusnya make up dengan lancar seperti biasa saat dirumah, tapi aku kepo dengan karakter cosplayer di deretan depan. Sangat menarik, kan, untuk melahit ratusan orang berganti konstum di ruangan suram beigni? Tiba-tiba aku dipukul oleh teman karena aku malah berkeliaran, jadi aku buru-buru membuka kantong make-up.
Kalau tergesa-gesa, sangat mudah membuat kesalahan memang.
Aku: “Lengan baju jadi kotor gara-gara terkena eyeliner!”
Teman: “Tidak apa-apa, pakai saja make up remover sheet itu. “
Aku: “Hiasan topiku lepas kalau aku jalan!”
Teman: “Pakai saja selotip, mudah kan!”
Aku: “Ritsleting rok kayaknya rusak …”
Teman: “Tinggal pakai peniti!”
Begitu toh, barang yang kusiapkan tanpa sadar ibarat payung saat hujan! Ngomong-ngomong, temanku bahkan menempelkan wig dengan lem langsung ke mukanya, beda level memang! (sepertinya untuk menyembunyikan garis rambut dan membuat gaya rambut supaya mirip aslinya).
Kami berdua yang akhirnya menyelesaikan persiapan. Menitipkan barang bawaan di ruang ganti dan pergilah ke ruang pemotretan. Cosplay hari ini adalah kostum panggung untuk duo idol anime. Sebutannya “kombinasi / awase”. Sudah menjadi sifat otaku untuk berdiri sambil terus mengontrol perasaan yang rasanya seperti mau meledak “Waduh, gawat… A dan B berjalan berdampingan…!!!”.
Saat aku melangkah ke dalam ruang pemotretan indoor, image event cosplay dalam diriku mengeluarkan suara dan seperti berevolusi. Ya, ini adalah ruang yang mana cosplayer dari segala usia dari seluruh tempat, dan fotografer yang tak terhitung jumlahnya berkumpul! Anda bisa melihat wig warna-warni dan kostum yang menyilaukan mata, mendengar suara shutter kamera refleks lensa tunggal yang tidak pernah berhenti memotret, dan suara anime song yang biasa Anda dengar dari kejauhan. Rasanya tidak sabar menunggu hal-hal asyik di tempat ini! Penuh dengan harapan dalam hati, mereka berdua masuk ke dalam kerumunan orang.
(Berlanjut ke bagian dua)
*****
Follow @doujinworld
Writer
Shiro Sato