2021.05.30
[Cosplayer: Mat’OS] Anda tidak harus menjadi diri sendiri demi selembar foto terbaik
Kemunculan cosplayer grafis super cantik
Lelaki hebat dilihat dari punggungnya.. Tidak banyak yang berbicara tentang kehebatan dirinya. Saya katakana pria ini lengkap dengan matanya yang menawan. Mata yang seksi bersinar di balik poni rambut yang keren… Dengan keadaan terpukau dengan penampilannya, bisakah kita menyelesaikan wawancara ini?
Tidak mungkin!! Bahkan di tempat seperti ini semoga wawancara ini tidak menjadi “krik-krik… (suara hati)”! ?? Hanya kali ini, Mr. Skoll mohon jangan cool dan terus diam!!
Alasan make-up jadi barang sehari-hari
Wawancara dengan Mat’OS, yang dimulai dengan sedikit rasa cemas. Meski begitu, kami tidak menyangka akan melihat grafik super cantik seperti saat rilis FINAL FANTASY VIII. Dia tentu saja sangat keren, tapi kulitnya benar-benar cantik.
“Saya biasanya memakai make up tipis sehari-hari. Menggambar alis dan memasang lensa kontak berwarna. Saya rasa hanya sedikit teman yang mungkin telah melihat wajah saya tanpa polesan.”
Begitulah katanya. Kalau makeup khusus untuk bercosplay, kami juga sudah sering melihatnya. tapi … Mat’OS sepertinya memakai make-up “sehari-hari”, sehingga itu membuat kita merasa penampilannya “alami” daripada “cosplay!”.
“Masih jauhlah saya, karena menurut saya dunia make-up sangat dalam.”
FINAL FANTASY VII Vincent / Foto: Yusuke Tanaka (@YUSUKE_SQEX)
Meski begitu, mengapa dia menjadi begitu fokus dengan make-up?
“Karena saya laki-laki, saya sama sekali tidak tahu tentang makeup sampai saya mulai cosplay. Cosplay pertama yang saya lakukan adalah Squall Leonhart, tapi menurut saya dulu makeup itu tidak begitu perlu karena tokoh yang saya mainkan juga laki-laki. Tapi itu benar-benar berbeda dari apa yang saya pikir… Pada awalnya saya pikir hanya akan saya coba sekali, tetapi ketika berpikir akan terus mencoba sampai puas, dan inilah kenapa saya masih mencoba tersu sampai sekarang.”
Bagi laki-laki, wajar untuk berpikir ringan bahwa “makeup tidak dipakai saja, tidak susah!” Namun, karena ingin mengejar kesempurnaan, make-up Mat’OS pun dimulai dari persiapan kulit.
Cosplay dimulai dari “persiapan” kulit
“Saya selalu berhati-hati dengan perawatan kulit seperti lotion dan serum. Kulit pria berminyak, jadi terkadang saya membersihkan dan menyeimbangkannya meski tanpa makeup. Sayapun meminum suplemen dan protein. Selebihnya air. Akhir-akhir ini, saya juga menggunakan pemurni air mandi. ”
Perawatan kecantikan memang tidak bisa dilakukan dalam sehari …
Pokemon Espeon antropomorfik / Foto: NAO (@LayersBook)
“Ngomong-ngomong, saya melakukan whitening lho untuk cosplay karakter berkulit putih. Tentu dibarengin dengan memakai payung sinar matahari dan perlindungan dari sinar UV.”
Foto terbaik yang seolah mengubah dari 2D jadi 3D
Itu sebabnya Mat’OS mengatakan bahwa komitmennya pada cosplay bukan berapa kali, tapi mendapat hasil foto yang terbaik.
“Hal pertama yang saya pikirkan adalah bahwa karakter anime, game, dan manga akan muncul dalam tiga dimensi. Bahkan dengan makeup, tujuan cosplay adalah untuk berusaha mendekati tokoh karakter aslinya…. Sebagai gantinya, saya mencoba mensimulasikan apa yang terjadi ketika 2D menjadi menjadi kenyataan. Misalnya, jika karakter dalam sebuah karya muncul dalam 3D, menurut saya tidak masalah kalau bukan saya yang bisa mengekspresikannya. ”
Ehhh——-? Meskipun dia cosplayer, tapi kalaupun bukan dia tidak masalah? ”
“Jika ada orang yang lebih cocok dengan karakter daripada saya, saya pikir lebih baik minta tolong langsung kepadanya. Saya pikir tidak masalah jadi peran pendukung, bahkan kalaupun muka saya tidak ikut dipotret.”
Saya pikir dia lebih cocok disebut pengarah (director) foto cosplay daripada sekadar cosplayer…
“Pemotretan bagi saya sudah seperti kerjaan saja ya (wkwk). Untuk pengambilan gambar saya sendiri, saya juga kadang pergi ke acara doujin untuk mencari pesertanya. Saya mencari cosplayer dari karya yang saya ingin tampilkan di Twitter dan ingin orang itu ikut event Doujin.”
Dalam arti tertentu, sudah seperti sales ya. Selain itu, dia mengatakan bahwa dia bahkan mengadakan pertemuan bukan hanya dengan cosplayer yang dipotret, tapi juga dengan pihak fotografer.
“Kadang-kadang saya menggambar sketsa kasar sendiri dan memberikannya kepada fotografer. Saya meminta fotografer untuk membuat gambar komposisi sementara dengan pemodelan 3D, memutuskan prosedurnya terlebih dahulu, dan memikirkan juga tentang komposisi …”
Haaa … ini bukan hanya sekedar permainan. Ini pekerjaan pengarah. Namun jika kita tanya dia tentang prosedur dan komitmennya selama ini, sepertinya para cosplay amatir seperti kita akan ragu-ragu dengan rintangan yang terlalu tinggi.
Sketsa kasar yang digambar oleh Mat’OS …
Model 3D dan prosedur pemotretan tertulis dengan sangat rinci…
Selesai!! DISSIDIA FINAL FANTASY NT squall / shooting retouch: nasu (@nasucalu)
Karakter tidak terpengaruh waktu, tapi aku makin lama makin menua …
“Tidak, memang aku saja yang suka dengan gaya begini, tapi setiap orang memiliki cara sendiri untuk menikmatinya (wkwk). Namun, jika suka, kamu harus mencobanya dulu. Jika ingin cosplay sedikit saja, tentu kamu suka dan tertarik dengan karakter itu, bukan? Terutama sejak dulu … terutama jika Anda menyukainya sejak masih kecil. Tokoh itu tidak terpengaruh waktu alias selalu muda, tapi kita sebagai cosplayer akan terus bertambah tua. Makanya mungkin cosplay hanya bisa dilakukan sekarang. Sia-sia rasanya kalau sampai galau gara-gara bingung mau cosplay atau tidak.”
Seperti yang dia katakan, bahkan jika om-om seperti kami ingin menjadi karakter seusia anak SMA, gak akan bisa rasanyang terbaik, kita harus menganggap bahwa tubuh kita bagaikan “bahan”, dan cosplay mungkin adalah sesuatu yang “fresh”.
Tales of Berseria Rokuro: Mat’OS × Eisen: Yuri (@yuli_nkym) / Foto: Gliff (@gliff_weit)
● Mat’OS
Twitter: @SquasTume
Instagram: trmtskswrt
Follow @doujinworld
Writer
Shiro Sato