🇮🇩
🇮🇩

2020.11.03

Pribadi atau Kelompok … Perbedaan antara Doujin dan Otaku

“Doujin” dan “Otaku” yang sering disamakan.

 

 

Di Jepang, “Doujin” dan “Otaku” sering disamakan. Misalnya, pasar komik umumnya dikenal sebagai “festival para kutu buku”. Apakah seorang yang terlibat event Doujin adalah Otaku? Saya akan coba menjelaskan arti dari doujin dan otaku.

 

Pertama-tama, seperti telah saya ulang-ulang berkali-kali, “Doujin” adalah kata yang merujuk pada “individu dan kelompok yang memiliki prinsip dan aspirasi yang sama”. Dengan kata lain, kegiatan Doujin adalah kegiatan dan bentuk ekspresi diri yang didasarkan pada keyakinan akan suatu prinsip dan ide.

 

Sebenarnya, pertama-tama anggap saja Doujin dan Otaku tidak ada hubungannya sama sekali.

 

Doujin memiliki kesamaan pikiran, sementara Otaku adalah ekosistem individual.

 

Lalu, mengapa Doujin dan Otaku seringkali disamakan satu sama lain? Saya ingin mengungkap sejarah dibaliknya.

 

Awalnya, Otaku merujuk kepada kata Anda /あなた.Namun, dalam majalah bernuansa pedofilia tahun 1980-an, “orang dengan kecenderungan selera seksual terhadap anak-anak ” mulai dinamai “Otaku” dalam percetakan. Bahkan dalam animasi SF yang populer saat itu, “orang dengan selera seksual khusus” disebut “Otaku” oleh tokoh utamanya, sehingga “sebutan Otaku” menyebar dengan sangat cepat.

 

Oleh karena itu, “Otaku” mengalami perubahan dari arti aslinya dan berkembang menjadi “label negatif”.

 

 

“Kegiatan Doujin” yang dibedakan tergantung keren atau tidaknya.

 

Mari kita kembali ke “Mengapa orang yang terlibat dalam aktivitas Doujin disamakan dengan Otaku?” Misalnya musik. Seorang anggota band dengan selera musiknya sendiri dan melakukan pertunjukan live siang dan malam, meskipun dia tidak mendapat keuntungan yang seberapa, juga merupakan aktivitas Doujin. Tetapi, dia tidak akan disebut Doujin ataupun Otaku. Mengapa demikian? Terus terang, musik dianggap keren oleh masyarakat umum. Lain halnya dengan subculture. Kegiatan subculture dianggap kurang bermanfaat dan kurang penting. Hal yang menyedihkan, tapi itu faktanya.

 

Namun di sisi lain, aktivitas Doujin seperti majalah doujinshi seringkali dibuat berdasarkan anime dan manga, dan orang yang menyukai karya-karya Doujin ini sering disebut Otaku. Otaku sering dicirikan sebagai  orang yang agak lemah dan kelebihan berat badan, kurang pandai berkomunikasi dengan orang miskin, memakai pakaian longgar-longgar tanpa memperhatikan penampilan. Ini adalah pandangan masyarakat terhadap Otaku, juga Doujin.

 

Bukan begitu!!! Aktivitas Doujin tidak identik dengan Otaku.

 

Karena kegiatan Doujin tidak mencari profit, maka tidak ada jalan lain selain membentuk komunitas yang berlawanan dengan sistem kapitalisme dan acara penjualan majalan Doujinshi adalah salah satu bentuknya. Penyuka aktivitas Doujin” selain para Doujin yang keren misalnya anggota band musik, tidak punya pilihan lain selain berkumpul di acara Doujinshi.

 

Tidak peduli penampilanmu seperti apa, kalau Anda suka dengan Doujin, maka lakukanlah dengan semangat dan aspirasi. Ingatlah, Doujin mempunyai semangat yang sama. Sementara Otaku hanyalah ekologi perorangan saja.

 

 




Writer

Shiro Sato

Related Posts